;Terang tak selamanya terang dan gelap tak selamanya gelap. Mereka tahu kapan harus muncul dan kapan harus bersembunyi. Mungkin dengan cara demikianlah keduanya menebar cinta. —Metamorfosis— ;Siapa pun yang akan kaunikahi nanti, pastikan bahwa dia memiliki senyuman setulus-tulusnya senyuman… Dan pastikan bahwa dia adalah orang yang pandai membuatmu tersenyum, setulus-tulusnya tersenyum. —Senyum Setulus-tulusnya Senyum— ;Manusia perlu untuk ditemani dan membutuhkan perhatian. Bahkan setiap bentuk usahanya barangkali adalah usaha untuk memperoleh perhatian itu sendiri. Itulah yang dipikirkan Basuni di balik tirai besi. Ia mengutuki kesendiriannya. —Euthanatos—
Buku Buku ini menggambarkan pengalaman pahit namun penuh makna dalam masa ospek, sebuah fase yang menjadi bagian dari perjalanan akademik para mahasiswa baru. Cerita mengikuti perjalanan seorang mahasiswi yang menghadapi berbagai tantangan fisik dan emosional selama masa ospek, di mana ia diwajibkan untuk melakukan aktivitas yang memperparah rasa lelah dan kesedihan. Meski demikian, di tengah derita tersebut, ia menemukan keindahan kecil dalam kehidupan, seperti perhatian terhadap seorang lelaki sayu yang menjadi seniorku. Cerita ini juga menggambarkan keharusan untuk membuat surat cinta kepada salah satu senior panitia ospek, sebuah tugas yang dianggap norak namun menjadi momen penting dalam perjalanan emosional tokoh utama. Buku ini menyajikan perpaduan antara kesedihan, keindahan, dan kekuatan manusia dalam menghadapi tantangan kehidupan.