;Seandainya engkau tahu, demikian tutur hikmah Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Bagaimana Allah mengatur urusan, memberi arah, menunjuki jalan, menjaga maslahat dalam hidupmu, niscaya akan meleleh hatimu bersebab cinta kepada-Nya. Ini adalah rangkaian perjalanan cinta seorang hamba menerjemah pesan-pesan surga. Dan menyibak kabut sangka menyambut cahaya. Maka pada setiap peristiwa, akan menyisa makna. Pada setiap waktu mencurah ilmu. Pada setiap <em>rihlah</em> akan menghadiah hikmah. Terus sambung menyambung berpindah peristiwa, berganti fenomena, bertegur sapa dengan petuah penggugah jiwa. Ini rentetan kejadian, yang dihimpun untuk menjadi catatan, menjadi pengingat untuk tetap berketaatan. Ini bukan <em>rihlah</em> kaki menapaki lintang melintangnya bumi, tempuhan jarak jauh yang disusuri, atau tempat-tempat bersejarah yang dikunjungi. Lebih tepatnya ini adalah <em>rihlah</em>nya hati, pertualangan pelajaran, safar <em>ibrah</em> pada setiap keadaan yang dihadapi, pada tempat yang disinggahi, pada kebiasaan yang diamati, pada waktu yang dilalui, dan pada orang yang dijumpai. Selamat berihlah hikmah, selamat mengambil ibrah, merekam petuah, menyimak kisah, untuk mulai berbenah, melangkah berubah dan istikamah berkebaikan hingga berpindah ke alam barzah.