Berawal dari seorang Profesor yang menginginkan seorang anak perempuan, Joy hadir melengkapi keluarga kecilnya. Walau kenyataannya, Joy justru berada di lingkungan yang jelas-jelas bukan untuknya. Hingga putra Profesor, Aaron, menganggap kehadiran Joy hanya mengusik ketenangannya. Situasinya jadi semakin buruk ketika Profesor meninggal dunia dan membebankan tanggung jawab untuk mengurus Joy kepada Aaron. ;Punya orang yang spesial itu rasanya gimana? -Joy ;Kamu nggak akan pernah tahu. Soalnya kamu itu nggak punya perasaan. -Aaron Hanya dengan jawaban itu, Joy sadar, ia tidak akan pernah bisa menjadi bagian dari mereka, para manusia.