;Kupikir aku adalah rumah bagimu, sebuah kampung halaman, tempat segala tujuan dari hidupmu, tempat engkau kembali setelah mengemban tugas yang panjang. Tapi ternyata, tidak! Aku hanya sebuah transit persinggahan sesaat, halte yang menjadi perjalanan selanjutnya, kemudian ditinggalkan dalam keterasingan. Di akhir kata setiaku, ternyata kau hanya mewariskan sunyi yang menyakitkan. (Cuplikan : Sunyi Yang Menyakitkan – Aida M.A.) ; ;Jadi yang ingin kamu katakan, selama ini kecintaanmu kepada hutan, kepada pohon, alam—dan kepadaku—pura-pura? mataku mendadak panas. ;Bukan begitu… ;Kamu mengerikan, Gus! kataku murka. (Cuplikan : Perempuan Rimba – Nara Lahmusi) ; Antologi Cerpen Bulan Perempuan volume 2 ini, sama hal nya dengan volume sebelumnya yang bertemakan Perempuan Bangkit dari Keterpurukan. Mengajak para pembaca untuk menyelami 18 kisah inspiratif yang telah disusun pada buku ini. Seperti kisah perempuan dengan masa lalunya, perempuan dengan cita-citanya hingga bagaimana menghadapi penyakit yang dideritanya. Jalan cerita dan emosi para tokoh dibawakan dengan baik oleh para penulis berbakat dalam buku antologi ini sehingga layak dibaca dan dijadikan inspirasi.