Fiksi

Cerita Kids Zaman Old

“Menikmati masa kecil itu sungguh sesuatu yang sangat menguntungkan untuk masa depanmu. Mana kala lingkungan terbaik bagi kita dapat sebagai guru, yang memberikan berbagai pelajaran secara nyata. Hanya ada di dalam diri kita, kunci untuk meraih kesuksesan” Cerita ini hanya sebuah khayalan semata, jika ada kesamaan nama, seting tempat dan situasi, kemungkinan kebetulan semata. Maafin ya brow! Tidak lupa buat semua yang telah membaca cerita ini, khususnya yang memperoleh tulisan ini dengan cara yang benar dan tidak melukai. Thanks sobat! Pernahkah gaes, suatu kali dalam hidupmu, dirimu kuuaangeeeeen bangeti dengan suasana kids zaman old! Pernahkah brow, dirimu merenungi sesuatu yang kau cintai, tetapi sampai sekarang ini juga belum kesampaian? Apes amat! Misalnya ya gaes, kamu ingin memegang tangan gebetanmu—kala itu, meskipun itu hanya dalam angan-angan, dan itu pun sembari ngompol—terkencing kencing di celana saking groginya—gemetaran. Dadamu dag-dig-dug gak karuan. Atau kamu ingin ngedapetin tanda tangan artis idolamu, di punggung kaosmu saat kamu bertemu dia di sebuah mall. Tetapi yang kamu dapat malah sebuah dampratan yang cukup pedas dari bodyguard-nya, “Cepat, pergi sana.., najis tralala—kaosmu bau!! Mandi dulu yang bersih, ganti baju!” Sambil ngeloyor pergi, kamu pun ngebatin jengkel. Nyumpahin sekuritinya,”Udah item, jelek, dekil, galak lagi. Orang kayak begitu kok ya idup??!! Lha wong udah cakep-cakep begini disuruh mandi! Woooo, semelekethe, empriiiit!! Emang lo juga udah mandi?!” kamu pun berlalu dengan mata sambil mendelik. Mungkin bagimu, saat itu masa-masa yang paling indah dalam hidupmu, yang gak pernah dapat terbuang begitu aja dari angan-anganmu hingga sekarang. Sedih deh kalo penderitaanmu sampai segetir itu. Mau, kenanganmu apes mulu?! Gak mau kan! Semua itu akan terasa lebih nelangsa, andaikan orang-orang di sekitarmu seperti membencimu—mengucilkanmu. Apalagi ya?! Oh iya, nge-bully-mu. Tidak ada kata lain dari mereka yang paling pas buatmu kecuali mengatakan,”Kacian deh luu…!! Idupmu hanya tempat pembuangan sampah serapah!!”

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: