Sejarah

A HISTORY OF CHINA, Sejarah Cina

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini membahas sejarah dan politik Cina dalam konteks yang kompleks, dengan fokus pada masa kini dan masa lalu yang saling terkait. Penulis mengkritik kegagalan dalam menulis sejarah Cina yang memadai, yang hingga kini masih belum tercapai. Buku ini tidak bertujuan untuk menyampaikan refleksi atas zaman saat ini, tetapi lebih pada upaya memahami perspektif Cina secara objektif, tanpa prasangka rasial atau agama, serta dengan minat yang tidak egois dan simpatik terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dalam bab terakhir, penulis menggambarkan peristiwa-peristiwa terkini yang harus disusun dalam bentuk kronik yang kurang berwarna, karena perspektif yang terbatas untuk mengembangkannya menjadi sejarah filsafat. Penulis menyoroti bahwa dalam kesulitan dan kebingungan Cina saat ini, lebih sulit membahas masa depan daripada masa kini Kekaisaran. Meskipun Cina sudah hampir tiga generasi menjalin hubungan dengan negara-negara Barat, para negarawan masih menunjukkan ketidakmampuan yang sama dalam menangani pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut nasib bangsa. Penulis juga mengungkapkan bahwa perang yang menghancurkan dalam struktur despotisme Timur biasanya berarti penggantian keluarga penguasa dengan keluarga baru, pribumi atau asing. Peristiwa-peristiwa seperti ini telah diharapkan sebagai akibat normal dari titik balik Cina sepanjang abad ini. Dalam konteks perang antara Cina dengan kekuatan lain, penulis menyebutkan bahwa usulan jaringan rel kereta api di Manchuria yang dibangun, dilengkapi, dan dijaga dengan uang dan tentara Rusia menunjukkan siapa pemenang utama dalam perang tersebut. Usulan ini juga diduga oleh para diplomat Inggris sebagai akiban dari kontes tersebut, dan mereka mencoba mencegah perang, tetapi akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan saingan dan mempermalukan Jepang dengan melakukan intervensi dalam perjanjian. Penulis juga menyoroti bahwa Cina Baru dan Cina Lama memiliki perbedaan mendasar yang satu bersikeras mengadopsi teknologi modern dan ilmu Barat, sementara yang lain mengekspresikan kebencian terhadap orang asing dan menggagalkan usaha untuk membangun ulang Kekaisaran dengan lembaga-lembaga Eropa. Akhirnya, penulis menyatakan bahwa keberhasilan salah satu pihak dalam memperoleh kontrol permanen menjadi tidak pasti akibat campur tangan aktif dan tak terduga dari Rusia. Dengan adanya faktor politik baru dan fenomena Jepang yang militan, penulis menunjukkan bahwa masalah Timur Jauh kini diperkaya dengan unsur-unsur baru yang memengaruhi dinamika politik dan sejarah Cina.