Motivasi

THE COUNSELING WAY CATATAN TENTANG KONSEPSI DAN KETERAMPILAN KONSELING

Sebagai pertanda bahwa kehidupan masih berlanjut, planet Bumi mempunyai tugas berputar pada titik poros atau yang sering disebut dengan isitlah rotasi bumi. Begitu pula dalam kehidupan seorang manusia. Seorang manusia juga punya kewajiban menjalani kehidupannya dengan titik poros. Titik poros yang dimaksud adalah kepribadian. Seorang manusia yang sehat berarti mempunyai kepribadian. Ketika berinteraksi dengan manusia lain, kepribadian mereka itu saling terhubung. Ketika seseorang dalam kehidupannya terlalu sedikit berinteraksi dengan orang lain atau bahkan tidak menemukan sama sekali, ia akan mengalami flaws (cacat). Cacat itu bisa terjadi pada gugusan mental ataupun struktur kepribadiannya. Ia akan merasa sendirian. Bisa dibayangkan bukan jika seseorang merasa sendirian? Ia sama saja tidak ada. Setiap manusia butuh eksistensi. Dia selalu menginginkan keberadaannya diakui oleh orang di sekitarnya. Jika eksistensi didapatkan, berikutnya yang ingin dicapai yaitu kesempurnaan; materi dan inmateri, fisik dan psikis. Lynn Wilcox, dalam bukunya, Personality Psychotherapy, mengutip Hazrat Pir, seorang sufisme Islam, mengungkapkan, ada dua pertanyaan besar dalam eksistensi manusia. Pertama, bagaimana mencapai manusia yang sempurna? Kedua, jika seorang manusia sudah sempurna, bagaimana mencapai masyarakat (sekelompok manusia) yang sempurna ? Abraham Maslow dengan teori kebutuhan manusia telah menggambarkan pencapaian tertinggi seorang manusia, yakni seorang manusia yang berhasil melakukan aktualisasi diri. Tapi tetap saja tidak menjawab tentang konsensus macam, "bagaimana mencapai aktualisasi itu?" atau "bagaimana manusia seharusnya berlaku jika tidak mencapai aktualisasi?"

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: