Manusia hidup dalam kurun waktu yang terbatas, demikian halnya dengan orang-orang percaya dalam suatu persekutuan. Dalam waktu yang terus berjalan, tentu ada banyak peristiwa dan pengalaman yang terjadi dalam suatu ruang lingkup berjemaat. Kekayaan peristiwa dan pengalaman tidak mungkin terekam dengan baik hanya dengan mengandalkan kemam puan kerja otak. Dibutuhkan satu metode khusus supaya peristiwa dan pengalaman itu dapat diwariskan secara benar dari generasi ke generasi. Di masa ini, memahami perjalanan iman jemaat adalah kebutuhan. Sebab di dalamnya ada refleksi iman yang kuat tentang Allah yang hidup bersama umat-Nya dalam segala musim kehidupan. Pengalaman iman juga mengajarkan tentang kehidupan persekutuan yang ditenun oleh tangan Tuhan sendiri, bahwa Allah menghadirkan perbedaan-perbedaan ibarat warna-warni kain tenun yang menjadi indah dalam padu padan oleh anugerah Allah.