Di tengah derasnya arus perubahan global, dunia pendidikan berada pada persimpangan krusial. Perkembangan teknologi digital, turbulensi sosial-ekonomi, hingga ketidakpastian yang ditandai oleh era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) menuntut hadirnya sosok guru yang bukan sekadar pengajar, melainkan agen transformasi. Dalam kerangka Society 5.0, guru dituntut mampu memadukan kecer dasan intelektual dengan kearifan emosional, sosial, dan spiritual, sehingga pendidikan tetap berakar pada nilai budaya namun terbuka terhadap inovasi global. Buku