Buku ini hadir di hadapan pembaca bukan sekadar sebagai sebuah kronik sejarah, melainkan sebagai sebuah undangan untuk melakukan dialog kritis dengan masa lalu yang membentuk dunia kita saat ini. Sering kali, narasi tentang Peradaban Islam disajikan secara fragmentaris, terfokus pada penaklukan militer atau masa keemasan yang seolah terisolasi dari konteks global. Urgensi penulisan buku ajar ini adalah untuk merajut kembali kepingan kepingan narasi tersebut menjadi sebuah permadani yang utuh, memperlihatkan dinamika internal, interaksi eksternal, serta warisan intelektual dan material yang terus relevan hingga abad ke 21.