Buku yang kami tulis ini kami awali dengan uraian mendalam tentang metode-metode tradisional ELT seperti GrammarTranslation Method (GTM), Direct Method, Audio-Lingual Method (ALM), dan Communicative Language Teaching (CLT). Setiap metode dijelaskan sejarah, karakteristik, serta penerapannya dalam konteks pengajaran bahasa Inggris. GTM menekankan tata bahasa dan terjemahan, Direct Method fokus pada penggunaan bahasa target secara langsung, ALM mengandalkan latihan berulang, dan CLT menitikberatkan pada kemampuan komunikasi nyata dan interaksi sosial1. Selanjutnya, buku ini mengkritisi keterbatasan metode tradisional yang dianggap kaku, kurang sensitif terhadap konteks budaya, dan menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran dengan siswa yang pasif. Metode tradisional juga kurang adaptif terhadap kebutuhan individual siswa dan kondisi lokal, sehingga berdampak negatif pada motivasi dan hasil belajar, terutama dalam keterampilan komunikasi lisan dan mendengar1.