Tito tidak pernah menyangka bahwa pagi yang biasa bisa membawanya ke dalam petualangan luar biasa. Di pinggir hutan dekat rumahnya, ia bertemu seekor burung berwarna biru muda dengan mata sebening embun. Burung itu bisa berbicara—bukan dengan kata biasa, tapi dalam baris-baris puisi yang indah. Namanya Kiku, sang burung puisi. Bersama Kiku, Tito menjelajahi rimba yang tak sekadar lebat, tetapi juga penuh rahasia. Ada pohon yang bisa mendengarkan, danau yang berbisik pelan, dan teka-teki yang harus dipecahkan agar para penghuni hutan bisa tetap tinggal di rumah mereka. Setiap langkah Tito membawa pelajaran, bukan hanya soal keberanian, tapi juga tentang mendengarkan suara yang tak terdengar dan memahami makhluk yang sering dilupakan. Ini adalah kisah tentang rimba yang berbicara lewat keajaiban, tentang hewan-hewan yang menunggu harapan, dan tentang seorang anak yang menyelamatkan semuanya dengan hati yang terbuka. Tito dan Teka-Teki Rimba Ajaib bukan sekadar petualangan—ia adalah undangan untuk ikut menyayangi alam, membaca puisi lewat dedaunan, dan menemukan bahwa yang paling ajaib kadang tersembunyi di balik hal yang tampak biasa.