Amat terlahir bersamaan dengan masuknya bangsa Jepang ke Indonesia tahun 1942, saat itu keadaan Indonesia masih mengalami penjajahan yang menyebabkan kemakmuran belum tercapai. Setelah merdeka tak lantas Indonesia menjadi makmur dan maju. Kemiskinan masih dirasakan oleh sebagian rakyat Indonesia. Masih banyak kejahatan di mana-mana, bahkan pemberontakan di wilayah tanah air menyebabkan ada yang ingin melepaskan diri dari bagian negara Indonesia. Dari ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang ada, muncullah suatu gerakan organisasi yang terlarang. Mereka membentuk partai yang berlambang palu arit yang menamakan dirinya Partai Komunis Indonesia. Amat muda yang bergabung dalam pasukan khusus diberi nama Pertahanan Rakyat (Hanra), bertugas menumpas semua anggota PKI yang bersembunyi di pelosok-pelosok desa. Bersama dengan teman-temannya dia menangkap dan menyerahkan pada pimpinannya untuk segera diberikan hukuman dan sanksi atas perbuatan mereka yang meresahkan dan mengancam jiwa setiap orang yang hidup dalam suasana ketakutan. Amat yang tutup usia menyisakan kenangan tersendiri bagi istri dan putra-putrinya, apalagi bagi semua orang yang telah mengenalnya. Dengan jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tertanam kuat di dasar hati menjadikan dirinya ikut mempertahankan keamanan bangsa dari para pelaku kriminal yang mengancam bangsa dan negaranya. Pengabdiannya yang tulus ikhlas menjadikan dirinya mendapat tempat di hati setiap orang yang pernah mengenalnya dengan bantuan yang diberikannya tanpa pamrih. Kini, namanya menjadi harum dan selalu dikenang atas jasa-jasanya yang diberikan pada tanah kelahirannya dan bangsanya.