Memahami hakikat pendidikan akan memberikan dasar yang kokoh bagi pelaksanaan praktik pendidikan dalam upaya memanusiakan manusia. Hakikat pendidikan menguatkan arah dan tujuan pendidikan untuk meninggikan martabat manusia. Oleh karena itu, segala usaha di setiap pembelajaran harus berlandaskan pada hakikat pendidikan sebagai fondasi utamanya. Manusia melakukan berbagai usaha dan menggunakan berbagai sarana untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya melalui penerapan ilmu pengetahuan. Secara metodologis, Rusmaini (2014: 27) menjelaskan bahwa dalam proses terbentuknya pengetahuan manusia, terdapat dua kutub yang saling berkaitan, yaitu sisi subjek (si pengenal) dan sisi objek. Meskipun keduanya dapat dibedakan secara jelas, keduanya tidak dapat dipisahkan agar pengetahuan dapat terbentuk. Kedua unsur ini harus ada secara bersamaan karena saling melengkapi. Hubungan antara subjek dan objek merupakan dasar fundamental bagi terciptanya pengetahuan manusia.