Self Improvement

Bisikan Takdir Arafah

Hendrawan Abdullan (Hendra) adalah seorang ASN di lingkungan Kementerian Agama. Istrinya, Siti Khadijah, adalah seorang ibu rumah tangga yang membuka usaha catering kecil-kecilan. Sudah 20 tahun mereka menabung untuk ibadah haji. Ketika porsi haji mereka sudah diumumkan, secara mengejutkan terjadi kasus korupsi dana haji yang melibatkan banyak pejabat tinggi di kementerian itu. Semuanya berdampak pada penundaan keberangkatan ibadah haji mereka. Dikeluarkalah kebijakan perpanjangan masa tunggu ibadah haji selama 20 sampai 30 tahun bagi pendaftar baru. Adapun Hendra dan Khadijah harus menunggu 10 tahun lagi. Di Tengah kekecewaan Hendra dan Khadijah, muncul ide brilian dari keempat anaknya, Ilmaya (dokter), Kania (dosen IT), Ardi (mahasiswa S2), dan Laila (Mahasiswa S1), untuk membangun usaha keluarga. Terbentuklah usala laundry dan katering, yang dalam waktu yang tidak lama pengelolaannya dikembangkan dengan sistem digital. Perusahaan itu maju pesat. Alhasil pemasukannya memberi harapan baru bagi rencana ibadah haji mereka. Secara mengejutkan, Hendra dan Khadijah didaftarkan oleh anak-anaknya untuk mengikuti program haji khusus sehingga masa tunggunya hanya sekitar dua tahun. Berangkatlah mereka ke Baitullah. Di Baitullah, Hendra dan Khadijah dikejutkan oleh kedatangan pria misterius yang mengabarkan bahwa keempat anak mereka akan melakukan reuni spiritual. Kabar ini penuh teka-teki, dan baru dipahami setelah dua tahun kemudian. Anak-anak mereka ternyata ditakdirkan melakukan ibadah haji secara berbarengan. Padang Arafah tidak hanya memanggil keluarga keluarga Hendra dan Khadijah, tetapi memberi keberkahan besar bagi perusahaan mereka dan karir anak-anak mereka.

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: