Buku yang berjudul “Mencari Potensi Cagar Budaya dari Situs-Situs Sejarah di Kota Medan dan Sekitarya: Menakar Kehadiran Pemerintah dan Prospek bagi Pendidikan Kewarganegaraan” ini adalah buku yang sangat menarik, masih seidikit yang mengulasnya. Banyak situs sejarah yang diungkap di dalam buku ini yang masih belum banyak terjamah oleh pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Kami memahami bahwa hadirnya buku ini bertujuan untuk membuka mata kita bersama, dalam upaya perawatan dan pelestariannya, yang akhirnya berkontribusi bagi media edukasi masyarakat itu sendiri, terutama dalam membangkitkan literasi, nilai nasionalisme dan pengkhayatan budaya bagi kemajuan bangsa ke depan. Buku ini dikaji dengan cara ilmiah, dan disajikan melalui analisa akan pencarian peran pemerintah dalam upaya perawatan dan pelestariannya, lalu dihubungkan dengan pentingnya situs sejarah yang dikaji untuk menciptakan pendidikan watga negara yang baik, sesuai dengan nilai demokrasi dan Pancasila. Situs-sutus sejarah yang dibahas meliputi Kereta Api Kedai Durian; Museum Perkebunan Indonesia-1 (Musperin); Kuburan Jepang Deli Tua, Makam Punden Nyai Ronggeng, Kawasan Kota Tua Kesawan, dan Masjid Al-Hakim Desa Kolam. Situs-stus sejarah yang dimaksud berada tidak jauh dari pusat kota atau masih dekat dalam kawasan ibukota provinsi, tentu saja, seharusnya perhatian pemerintah tidak akan sulit dilakukan. Sangat strategis sebenarnya, mengingat kota Medan dan sekitarnya, memiliki penduduk yang potensial yang datang dari berbagai daerah, dan di dalamnya memiliki dan meninggalkan banyak jejak dan warisan sejarah di masa lampau, terlihat dari berbagai tempat dan bangunan bergaya klasik yang seharusnya dapat dilestarikan dan dimanfaatkan, sehingga berkontribusi bagi pariwisata dan pembangunan kota itu sendiri.