Guru merupakan aktor utama dalam ekosistem pendidikan yang memegang peran strategis dalam membentuk peradaban. Namun, untuk memahami hakikat terdalam profesi guru, perlu ditinjau dari pendekatan filosofis yang lebih komprehensif, yakni melalui perspektif ontologi (hakikat keberadaan guru), epistemologi (sumber dan proses pengetahuan yang dibangun guru), dan aksiologi (tujuan serta nilai yang dibawa profesi guru). Tanpa pemahaman yang mendalam terhadap ketiga dimensi ini, profesi guru akan terjebak dalam rutinitas teknis belaka, kehilangan roh kemanusiaannya. Menggali definisi guru dari perspektif f ilsafat tidak hanya bersifat akademik, tetapi menjadi prasyarat mendesak dalam membangun guru profesional abad 21 yang mampu menjawab tantangan zaman (Biesta, 2015).