Pendidikan merupakan proses multidimensional yang tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan berbagai pihak, utamanya guru, peserta didik, dan orang tua. Ketiganya memiliki peran yang saling melengkapi dalam membentuk karakter dan keberhasilan akademik siswa. Dalam konteks ini, keberadaan kepemimpinan yang mampu mengakomodasi kolaborasi dan partisipasi semua elemen pendidikan menjadi sangat penting. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kompleksitas tantangan pendidikan masa kini tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan kepemimpinan yang bersifat individualistik, top-down, dan otoriter.