 
        Buku ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap berbagai dinamika sosial, politik, dan budaya di Indonesia yang kerap kali memunculkan ketegangan dan konflik antar kelompok. Namun, dalam keberagaman yang kita miliki, terdapat pula potensi besar untuk membangun perdamaian yang inklusif dan berkelanjutan. Model DAMAI, yang terdiri dari lima pilar utama: Dialog, Afirmasi, Moderasi, Akomodasi, dan Inklusi, merupakan tawaran pendekatan yang bersifat lintas sektoral, teologis, dan kontekstual. Dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, model ini diharapkan dapat menjadi kontribusi konkret dalam merawat kebinekaan, memperkuat persatuan, dan mengantar Indonesia menuju cita-cita luhur Indonesia Emas 2045. Buku ini tidak hanya ditujukan kepada kalangan akademisi, tetapi juga kepada para pengambil kebijakan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan generasi muda yang memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan mengembangkan semangat kebangsaan di tengah tantangan globalisasi dan disrupsi.
