Melalui lensa geografi sosial dan budaya, buku ini berupaya untuk tidak hanya mendaftar inventaris budaya, tetapi juga meng urai hubungan simbiosis yang kompleks antara pelestarian tradisi dengan pembangunan pariwisata. Pembahasan di dalamnya mengajak pembaca untuk melihat Keraton, Batik, Wayang, hingga kuliner bukan sekadar sebagai atraksi, melainkan sebagai manifestasi dari tatanan ruang, sistem pengetahuan, dan interaksi sosial yang telah terbentuk selama berabad-abad.