Bumi yang Menggigil! bukanlah sekadar kumpulan kata. Ia adalah suara-suara yang saya tangkap dari alam; dari sesama; dan dari dalam diri sendiri. Ia adalah panggilan, rengekan, bahkan teriakan yang meminta kita untuk berhenti sejenak merenung, mendengar, dan bertanya: ke mana kita sebenarnya menuju? Bumi yang Menggigil! bukan sekadar kumpulan puisi. Ia adalah catatan batin, suara kegelisahan, sekaligus bentuk cinta yang barangkali terlambat saya ucapkan kepada dunia yang tengah menua. Puisi-puisi ini hadir sebagai napas yang bergetar kadang lirih, kadang getir menyuarakan apa yang tak bisa saya sampaikan dengan cara lain.