Puisi-puisi dalam antologi ini saya tulis sebagai upaya menangkap bisikan-bisikan langit yang mulai lelah. Saya ingin mengajak pembaca untuk melihat ke atas, dan menyadari bahwa luka-luka itu bukan hanya milik bumi, tapi juga milik langit yang selama ini kita abaikan. Melalui puisi, saya belajar bahwa lingkungan bukan hanya latar hidup kita, tapi juga bagian dari tubuh dan jiwa kita. Ketika langit terluka, kita pun sebenarnya sedang kehilangan arah