"Bagaimana jika kita bisa menggabungkan rasionalisme dan fenomenologi dengan fondasi keimanan yang kokoh? Karya ini berawal dari silaturahmi intelektual di Mahad Al-Hadlarah As-Siberniyah pertengahan 2024. Rangkaian diskusi lintas angkatan dan jurusan itu menghasilkan analisis mendalam tentang arah pendidikan Islam di era kecerdasan artifisial. Dari sanalah muncul sebuah ide berani: menyajikan konsep-konsep yang ada dalam bentuk fiksi. Dengan narasi yang familiar, tetapi tetap relevan, buku ini menjadi jembatan antara dua dunia. Para santri tradisional dapat mengeksplorasi pemikiran kontemporer, sementara mereka yang non-pesantren bisa merasakan atmosfer intelektual khas pesantren. Karya ini adalah undangan untuk berdialog. Sebuah ajakan untuk membangun kembali khazanah keilmuan dan pendidikan Islam agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa harus kehilangan pijakan. Selamat membaca dan mari berdiskusi untuk kemajuan bersama!"