Pulau Bali selama ini dikenal luas sebagai surga wisata dunia sebuah citra yang telah melekat kuat dalam narasi global tentang keindahan tropis, eksotisme budaya, dan keramahan masyarakatnya. Namun di balik panorama alam yang memesona dan festival budaya yang megah, tersembunyi lapisan-lapisan kompleks dari dinamika sosial, sistem nilai, dan konstruksi identitas yang sedang bergulat dengan zaman. Manusia Bali bukanlah semata aktor budaya yang mempertunjukkan warisan leluhur kepada dunia luar. Mereka adalah subjek yang hidup dalam tegangan antara keberlanjutan dan perubahan, antara sakralitas dan tuntutan pasar, antara keharusan mempertahankan warisan dengan kebutuhan merespons modernitas.