Buku ini, Culinary Justice: Membela Hak Budaya melalui Makanan, hadir untuk menyoroti berbagai isu penting dalam dunia kuliner yang sering kali terabaikan. Dalam dunia yang terhubung ini, kuliner bukan hanya soal rasa; ia melibatkan kekuasaan, identitas, dan hak-hak budaya. Makanan, yang seharusnya menjadi sumber kebanggaan dan keceriaan, sering kali menjadi ladang eksploitasi dan ketidakadilan. Kita sering melihat bagaimana kuliner dari berbagai budaya diambil begitu saja tanpa penghargaan terhadap asal-usulnya atau hak-hak orang yang menciptakannya.