Datanglah ke Makassar Biennale hanya membawa diri selayaknya warga biasa! Apakah dengan berjalan kaki menyusur relung kampung kota, menghidu aroma masakan yang menguar dari dapur warga di sepanjang perjalanan, juga membaui palung got pekat yang mengitar dan membuntu di permukiman, atau menyaksikan sejauh mana perubahan kotamu setelah merantau bertahun-tahun.