Beragam citra dan stereotip yang tersebar luas ditujukan untuk orang Bugis, Makassar, juga sukunya lain di Sulawesi Selatan. Banyak di antaranya yang berlawanan satu sama lain. Penduduk Sulawesi Selatan dilukiskan sebagai pelaut yang berani, perantau yang lihai, bangsawan feodal dan pengikutnya, penganut paham kebebasan demokratis yang hanya mengakui pemerintahan yang dibentuk berdasarkan kontrak sosial, pemeluk agama Islam yang fanatik, pemuja benda-benda pusaka kerajaan tradisional dan pelaksana ritual bagi leluhur dan dewa yang turun ke bumi.