Tim peneliti dari Mayo Foundation for Medical Education and Research, Amerika Serikat, belum lama ini berhasil mengembangkan sebuah virus jinak yang dipercaya bisa mengurangi ganasnya serangan kanker dalam tubuh manusia. Laporan yang didasarkan sebuah riset pimpinan Stephen Russell MD, PhD tersebut merupakan isu terbaru yang dipublikasikan lewat jurnal Nature Biotechnology. Cara kerja virus jinak itu telah mereka pelajari cukup lama di laboratorium Mayo Foundation. Tikus yang dijadikan uji coba telah memperoleh dua jenis sel kanker dari manusia, yakni kanker yang menyerang ovarium dan limfa. Kini, penelitian akan dilanjutkan dengan menggunakan sampel manusia yang menderita beragam jenis kanker. "Ketika melihat hasilnya, saya sangat tercengang. Hasil kerja kami memperlihatkan bahwa virus jinak tersebut mampu berinteraksi dengan kedua jenis sel kanker," kata Stephen Russell. Dalam penelitian tersebut, kata Stephen Russell, para peneliti memanfaatkan teknik bioengineering. Mereka merekayasa sejenis virus jinak. Virus tersebut bertugas mencari sel kanker. Secara struktural, virus jinak tersebut memang mampu bersatu dengan sel kanker tersebut. Adapun sel kanker sendiri akan selalu membutuhkan sel baru sebagai upaya untuk berkembang biak. Namun, virus jinak ini kemudian akan berperan sebagai penyerang terhadap sel kanker. Dengan demikian, kanker tidak akan mampu berkembang di tubuh manusia atau hewan. Penelitian yang memberi banyak harapan kepada para penderita kanker ini tidak hanya dibiayai oleh The Mayo Clinic Foundation, tetapi juga The Harold W. Siebens Foundation dan The National Cancer Institute, Amerika Serikat. Mayoclinic.com. Koleksi Tempo Publishing