Salah satu flora khas Sulawesi Selatan yang termasuk tumbuhan monokotil adalah pohon Lontar (Borassuss flabellifer). Pohon ini merupakan flora identitas Sulawesi Selatan dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Daunnya digunakan untuk membuat kerajinan, sedangkan nira dari bunga dapat disadap untuk dijadikan minuman atau gula. Air nira dari pohon lontar dapat diminum langsung atau diolah menjadi gula lontar dan arak. Nira ini kaya akan gula dan nutrisi, menjadikannya sumber energi yang baik bagi masyarakat. Lontar merupakan tumbuhan yang memiliki nilai budaya dan ekonomi tinggi bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Aksara Daerah Sulawesi Selatan disebut aksara lontara. Aksara Lontara adalah sistem tulisan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Suku Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan. Aksara Lontara dinamakan demikian karena awalnya dituliskan pada daun lontar, yang merupakan bahan tulis tradisional. Pengolahan nira lontar menjadi gula dan produk lainnya memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi petani di Sulawesi Selatan. Pendapatan dari nira dapat mencapai jutaan rupiah per tahun. Daun lontar digunakan untuk membuat berbagai kerajinan tangan seperti anyaman tikar, topi, dan wadah.