Pendidikan seks bagi anak berkebutuhan khusus pada hakikatnya menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, guru dan masyarakat. Sehingga ketiga unsur tersebut harus bekerja sama secara sinergis untuk merumuskan materi, pendekatan, metode, teknik dalam mengaplikasikan pendidikan seks secara tepat. Selanjutnya, kerja sama tersebut tentunya dilakukan melalui komunikasi secara terbuka dan dalam menyampaikan materi pendidikan seks kepada anak, pendidik harus mampu menerapkan prinsip berkomunikasi secara santun, baik, indah, menyenangkan, halus, penuh penghargaan, sesuai dengan situasi dan kondisi anak, sudi menolong, tidak mengecewakan perasaan anak, berbicara dengan memberikan optimisme, jujur secara ilmiah, tidak berbelit-belit dalam menjelaskan suatu materi tentang seksualitas, serta menggunakan kata-kata yang terbaik. Melalui upaya tersebut, pendidikan seks akan dapat diberikan secara optimal dan anak akan merasa nyaman dengan pengetahuan yang diberikannya.
Buku Buku ini membahas konsep pendidikan seks khusus untuk anak berkebutuhan khusus, dengan pendekatan yang menggabungkan model komunikasi umum dan prinsip etika berkomunikasi dalam ajaran Islam. Buku ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang jelas dan komprehensif tentang seksualitas, tahapan perkembangan seks, hakikat pendidikan seks, serta strategi dan metode yang efektif dalam penyelenggaraan pendidikan seks bagi anak berkebutuhan khusus. Selain itu, buku ini juga menjelaskan landasan filosofis, teoretis, dan yuridis pendidikan seks, serta tujuan dan penyelenggara pendidikan seks yang sesuai. Buku ini juga menyasar masalah pelecehan seksual dan pentingnya peran perpustakaan dalam mendukung pelaksanaan pendidikan seks secara optimal, baik melalui literatur tertulis maupun digital. Buku ini sangat relevan bagi para pendidik, orang tua, dan pengelola perpustakaan yang ingin memahami dan menerapkan pendidikan seks secara bertanggung jawab dan sesuai dengan konteks anak berkebutuhan khusus.