DKI Jakarta bersiaga menghadapi kemungkinan masuknya virus polio dengan mengimunisasi semua bayi di bawah lima tahun. "DKI akan melakukan imunisasi massal awal Juni," kata Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Taman Ismail Marzuki kemarin. Sutiyoso mengimbau agar para orang tua berbondong-bondong berpartisipasi mengantisipasi penyebaran virus polio itu. "Vaksin ini diberikan gratis," ujarnya. Menurut orang nomor satu di Jakarta itu, pemerintah daerah akan menggunakan anggaran tak terduga dalam APBD DKI Jakarta Rp 10 miliar untuk imunisasi massal ini. Ia juga mewajibkan semua rumah sakit di Jakarta buka 24 jam untuk menerima pasien lumpuh layu. Virus polio pertama kali diketahui menyerang empat anak warga Kampung Cidadap, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, akhir April lalu. Wabah virus polio kemudian meluas ke lima desa. Kepanikan pun melanda masyarakat. Di Jakarta Timur sempat dicurigai merebak penyakit polio. Namun, setelah didiagnosis, ternyata tidak positif menderita polio. Kemarin dikabarkan ditemukan seorang penderita polio di Kediri, Jawa Timur. Abdul Chalik Masulili, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, mengatakan, sesuai dengan prosedur Badan Kesehatan Dunia (WHO), jika ada kasus polio di suatu wilayah, harus dilakukan imunisasi di lingkungan itu dan sekitarnya. "Jakarta dekat dengan Sukabumi, karena itu orang tua agar berbondong-bondong memvaksin polio untuk menciptakan Jakarta bebas polio," kata Masulili. Imunisasi massal akan dilakukan dalam dua putaran, 31 Mei dan 28 Juni, serentak di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, dan DKI Jakarta. Koleksi Tempo Publishing