Jauh sebelum munculnya mata uang dan sistem keuangan modern, kebutuhan untuk mencatat transaksi sudah ada. Di Mesopotamia Kuno, sekitar 4000 SM, lempengan tanah liat berfungsi sebagai bukti transaksi dalam sistem barter. Simbol-simbol sederhana yang terukir di atasnya, mewakili komoditas yang dipertukarkan, seperti gandum, ternak, atau kain. Meskipun belum terstruktur, catatan ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya dokumentasi dalam pertukaran barang dan jasa, sebuah langkah awal menuju sistem akuntansi yang lebih kompleks