Di Indonesia terdapat tiga jenis jahe yang biasa dibudidayakan yaitu jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe), jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum). Pada dasarnya yang terkandung di dalam tiga jenis jahe tersebut sama, yakni karbohidrat, serat, protein, mineral seperti zat besi dan esehatan, serta vitamin seperti vitamin C, dimana jahe merah adalah varian jahe yang paling banyak digunakan untuk esehatan karena kandungan minyak atrisi dan oleoresin di dalamnya yang paling tinggi (Syuhada dkk, 2017), eseha kandungan minyak atsiri pada ketiga tersebut masing masing 0,82-1,66 persen untuk jahe gajah, 1,5-3,5 persen untuk jahe emprit, dan 2,6-3,9 persen untuk jahe merah. Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma yang sangat tajam sehingga sering dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan obat-obatan (Seytaningrum dan Saparinto, 2013).