Karakter merupakan fondasi utama dalam membentuk pribadi yang utuh. Seseorang yang hanya cerdas secara intelektual, tetapi lemah secara moral, emosional, dan spiritual, tidak akan mampu menghadapi kompleksitas kehidupan dengan bijak. Oleh karena itu, pendidikan karakter menjadi bagian esensial dari proses pendidikan yang tidak boleh diabaikan. Di tengah derasnya arus globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan sosial yang begitu cepat, pembentukan karakter membutuhkan pendekatan yang lebih mendalam dan menyentuh kesadaran batin peserta didik. Salah satu pendekatan yang dianggap mampu menjawab tantangan tersebut adalah pembelajaran reflektif. Melalui pembelajaran reflektif, peserta didik tidak hanya belajar untuk berpikir kritis, tetapi juga belajar mengenali perasaan, memahami sudut pandang orang lain, dan menumbuhkan empati serta kepedulian sosial. Refleksi memberi ruang bagi setiap individu untuk merenungkan peng alaman hidup, menarik pelajaran darinya, serta menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap pilihan dan tindakan. Hal ini menjadikan pendi dikan karakter tidak hanya sebatas hafalan nilai-nilai, tetapi suatu proses internalisasi yang hidup dan berakar dalam keseharian