Pada dasarnya rekonstruksionisme sosial merupakan pandangan yang berupaya untuk memperbaiki kembali kondisi atau tatanan sosial lama dan membangun susunan baru yang bercorak modern. Salah satu aspek yang dapat menjembatani tercapainya hal tersebut adalah pendidikan sebagai sarana dalam menciptakan generasi yang lebih berkualitas. Dengan terciptanya generasi yang berkuliatas, akan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mampu mengatasi berbagai kendala dan permasalahan masyarakat menuju perubahan kehidupan yang lebih modern. Implementasi pendidikan yang beorientasi pada pandangan rekonstruksionisme sosial dapat dilaksanakan pada mata pelajaran IPA dan tercermin dalam kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik dan memberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengeksplor (mencari tahu) dan memahami alam serta kehidupan sosial di sekitarnya. Dengan demikian, peserta didik akan terlatih untuk memahami berbagai permasalahan yang ada dan berupaya menemukan solusi untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Rekonstruksionisme sosial dalam pembelajaran IPA sejalan dengan perkembangan Abad-21 yang melatihkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan berpikir kreatif yang sangat diperlukan peserta didik sebagai bekal pembangunan berkelanjutan (suistanable development goals).