Dalam perjalanan pendidikan rakyat Bulukumba yang cukup banyak diperhadapkan pada berbagai persoalan bagi pemuda untuk memeroleh pendidikan menuju kesadaran politik kebangsaan dengan jatuh-bangun dalam menghadapi sosial politik seperti di antaranya gerakan Dompea Ammatoa Kajang, gerakan DI TII Sulawesi Selatan yang berbasis di Basokeng Distrik Tiro di bawah pimpinan Kahar Muzakkar, pengaruh G 30 SPKI 1965 di Jakarta. Selama orde baru sejak 1968 diselenggarakan prpgram inpres, pendidikan dasar 6 tahun, pendidikan dasar 9 tahun dan pendidikan menengah atau kejuuruan 12 tahun. Selain itu, rendahnya motivasi orang tua dan masyarakat menyekolahkan anak yang hanya dipandang sekolah bagi seorang anak, bukanlah suatu kebutuhan yang langsung menghasilkan uang. Belum lagi tantangan otonomi daerah dan daya saing pendidikan global dalam gambaran kemelut sejarah.