Buku ini lahir dari kesadaran mendalam bahwa logika bukan sekadar keterampilan akademik, melainkan fondasi eksistensial bagi kemanusi aan. Berpikir logis adalah upaya manusia untuk menemukan keteraturan dalam semesta makna. Berpikir bijaksana, adalah kemampuan untuk menimbang bukan hanya benar dan salah, tetapi baik dan buruk, relevan dan arif, adil dan kontekstual. Penulisan buku ini dilandasi oleh keprihatinan sekaligus harapan. Keprihatinan bahwa masyarakat modern telah terlalu mudah menyeder hanakan kebenaran ke dalam narasi viral, menyuburkan sesat pikir dalam debat publik, serta membiarkan bias dan afiliasi menggantikan argumen dan evidensi. Namun di sisi lain, ada harapan bahwa melalui pendidikan, refleksi filosofis, dan pembudayaan nalar, manusia tetap dapat menjadi makhluk yang berpikir jernih dan berhati nurani.