Di tengah arus deras era digital saat ini, anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan komunikasi yang serba cepat, ringkas, dan minim nuansa. Gawai, media sosial, dan pesan instan disadari maupun tidak, telah membentuk kebiasaan berbahasa, baik bahasa daerah atau bahasa pertama, maupun bahasa Indonesia mereka r yang kerap mengabaikan konteks, sopan santun, dan empati. Buku Mendidik Anak Terampil Berpragmatik di Abad Digital ini hadir sebagai panduan praktis dan reflektif bagi para guru, mahasiswa pendidikan dasar, dan orang tua untuk membina keterampilan berbahasa anak-anak yang bukan hanya komunikatif, tetapi juga beradab dan empatik. Mengacu pada prinsip-prinsip pragmatik