Nabila sedang tilawah. Dia membaca Al-Qur''an enam lembar sekaligus. Namun, esok harinya dia tidak tilawah. Sudah dirapel, katanya. Ups, masa amalan kok dirapel? Kata Mama, amalan yang baik itu dilakukan secara istikamah. Bagaimana caranya, ya? Dapatkan Nabila istikamah dalam beramal? Yuk, cari tahu!
Buku Nabila, seorang anak yang awalnya kesulitan untuk mempertahankan rutinitas membaca Al-Qur’an, akhirnya belajar untuk istikamah. Dengan bimbingan Mama, Nabila memahami bahwa amalan yang istikamah—meskipun hanya sedikit—lebih dicintai oleh Allah. Ia mulai membaca Al-Qur’an secara terus-menerus, meski hanya dua lembar sehari. Dengan semangat dan kesabaran, Nabila belajar bahwa istikamah bukanlah tentang jumlah, melainkan konsistensi. Dari situ, ia juga memahami bahwa keistiqamahan dalam beribadah tidak hanya terbatas pada membaca Al-Qur’an, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan. Buku ini menggambarkan perjalanan Nabila dari kesulitan menjadi penuh semangat, melalui penguatan nilai-nilai keistiqamahan yang diinspirasi dari hadis Nabi Muhammad SAW. Buku ini memberikan pelajaran tentang pentingnya konsistensi dalam beribadah dan hidup sehari-hari, dengan bahasa yang sederhana dan cerita yang menarik.