Sandaran utama dalam proses pendidikan salah satunya adalah kepribadian, termasuk kesabaran. Sabar adalah salah satu kunci untuk menjalani setiap misi kehidupan, begitupun dalam hal mendidik. Dapat dibayangkan jika orang tua tidak memiliki sikap sabar, anak akan mencari suasana yang dianggap nyaman, akan tetapi berbahaya bagi mereka. Demikian di dalam sekolah, jika dalam pembelajaran hanya berisi cacian dan hinaan, maka dapat dipastikan pembelajaran tersebut tidak akan efektif. Adapun buah dari kesabaran yaitu akan menghasilkan sesuatu yang baik, misalnya yaitu kelembutan. Sebagaimana dengan sabar, hati yang lembut juga menjadi pondasi dalam pendidikan. Anak yang dididik dengan kelembutan akan berimbas pada kelembutan hatinya sehingga ia siap untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang penuh kelembutan pula. Berdasarkan pernyataan di atas, sudah selayaknya para pendidik membekali diri agar dapat mendidik dengan rahmah. Pendidikan berbasis rahmah adalah membebaskan manusia dari pemikiran negatif terhadap orang lain, bebas dari kebencian, perseteruan, dan kebodohan emosional. Pendidikan yang berbasis rahmah di dalamnya akan mencerdaskan emosi sehingga anak mampu belajar memahami dan menerima kasih sayang dan sikap tersebut akan melekat dalam dirinya.