Buku ini disusun mengingat kasus ensefalokel frontoethmoid (EFE) masih banyak ditemui di Indonesia. Kasus ini juga banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara seperti Kamboja, Myanmar, Vietnam, Filipina, Thailand, dan Malaysia. Teknik operasi yang relatif beragam dan strategi pendekatan operatif yang dapat berbeda di berbagai negara memerlukan suatu kajian untuk dijadikan referensi. Kondisi sosioekonomi yang berbeda mendorong ahli bedah saraf untuk melakukan pendekatan yang sesuai dengan tantangan di wilayah kerjanya. Setiap teknik bedah rekonsntruksi EFE memiliki keuntungan dan keterbatasan masingmasing. Penelitian ekstensif yang dilakukan oleh penulis memberikan data dan kemampuan terhadap pengembangan teknik rekonstruksi EFE.