Nun di Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Danang Priyatmoko, S.T., memanen 200 kg anggur pada medio 2019. Ia hanya menjual 140 kg anggur seharga Rp100.000 per kg.Kebun anggur milik Danang menunjukkan tren penanaman anggur di tanah air berkembang. Semula pehobi anggur, terutama di perkotaan, menanam di pekarangan. Kini mereka membuka kebun seluas 0,1—1 hektare. Pekebun tanaman anggota famili Vitaceae itu juga terdapat di berbagai daerah. Berkebun anggur juga tidak memerlukan lahan luas. Di lahan sempit pun bisa berkebun anggur. Simak ulasannnya dalam buku ini.