Lalu sungai itu, sungai itu, Kekasihku, bangkit menjadi zebu bertanduk badar yang berenang dari arus ketuban ke hilir perkabungan panjang. Dan di kaki-Khaki Doa, ia bersimpuh dengan lenguh yang hanya dipahami sang Duka: “Ibu, di keheningan rahim-Mu, aku pulang sebagai hewan jantan yang terluka.” * Uroboro Syekh Kholil Bangkalani bukan hanya penulisan ulang, melainkan remitikalisasi melalui tafsir melingkar Paul Ricoeur atas kultur, sejarah, serta legenda Madura.