Pengembangan koleksi merupakan sebagai proses mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan koleksi perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna serta berupaya mengatasi kelemahan tersebut. Dalam perjalanan berikutnya, definisi tersebut diubah dengan menekankan orientasi pada pengguna. Definisi tersebut sebagai berikut. Pengembangan koleksi adalah proses memenuhi kebutuhan informasi masyarakat secara tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan sumber daya informasi yang dikelola oleh perpustakaan atau yang dikelola oleh perpustakaan lain (Evans & Saponaro, 2005: 7).Konsep dasar pengembangan koleksi perlu dipahami agar pustakawan dapat merumuskan secara cermat kebijakan yang terkait dengan hal tersebut. Kebijakan tersebut mencakup kegiatan menentukan pustaka agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan sesuai dengan visi dan misi lembaga yang menaungi dan juga cara mengadakan koleksi. Proses mengembangkan koleksi mencakup enam komponen utama (Evans & Saponaro, 2005: 8). Komponen tersebut dapat diartikan juga sebagai tahapan dalam proses pengembangan koleksi. Keenam tahapan tersebut adalah analisis komunitas, kebijakan seleksi, seleksi pustaka, pengadaan, penyiangan, dan evaluasi koleksi. Tujuan pengembangan koleksi adalah untuk menambah koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna yang berubah dan tuntutan pengguna saat ini dan yang akan datang. Pengembangan koleksi merupakan awal dari pengembangan koleksi perpustakaan dengan tujuan agar koleksi tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna dan jumlah bahan pustaka selalu mencukupi. Kualitas perpustakaan dibentuk oleh kegiatan pengembangan koleksi ini. Pengembangan koleksi bertujuan meningkatkan jumlah koleksi, memperoleh koleksi tulisan populer, mencapai tujuan, pengadaan bahan pustaka, memperoleh buku referensi yang mampu memenuhi informasi yang dibutuhkan dan melengkapi informasi mata pelajaran yang masih kurang atau belum tersedia sama sekali atau belum memenuhi kebutuhan pengguna.