Asyiq Bik kecewa berat. Ia melarikan hancur leburnya dengan menimba ilmu di Negeri Dua Nil atas beasiswa Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain meraih khazanah pengetahuan, di sana ia digempur gejolak perang berkepanjangan dan gelak perasaan kepada Viola Nuri, gadis priyayi yang justru meremuk-redam jiwanya