Epistemologi Islam tidak hanya berusaha menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh dan diakui, tetapi juga bagaimana pengetahuan tersebut berfungsi dalam konteks kehidupan spiritual dan moral muslim. Ia menekankan harmoni antara wahyu, akal, dan pengalaman sebagai cara untuk memahami kebenaran dan mencapai pengetahuan yang bermanfaat. Sayangnya, ilmuwan dan cendekiawan muslim masih terus menggunakan corak epistemologi ke-Barat-an untuk mengkaji studi dan objek keislaman. Hal ini menjadi ironi yang cukup mengecewakan karena pada kenyataanya, epistemologi Islam telah memiliki corak sendiri yang sangat mampu digunakan dalam kajian berbagai aspek dan agama