Buku ini bertujuan untuk mengetahui fenomenologi caleg yang depresi karena kalah dalam Pemilu 2014 dalam mengkonsepkan kekuasaan dan motif diri yang dimiliki. Karena itu, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan demokrasi di Indonesia pada umumnya dan sebagai wujud pengembangan ilmu psikologi politik pada khususnya.