Bagikan
Motivasi
Suka Pacaran, Nikah Aja!
10 MB
ebook
76 Dilihat
Penerbit
ISBN
:
978-602-366-207-4
Kategori
eISBN
:
978-623-701-14-46
Sinopsis
Pacaran? Nggak Zamannya Lagi! Suka Pacaran? Nikah Aja!, sebuah buku yang ditulis berawal dari keprihatinan penulis terhadap fenomena hari ini, yaitu pacaran yang sudah menjadi gaya hidup anak muda. Anak muda yang tidak pacaran tidak gaul katanya, kolot, penakut, dan sebagainya. Pacaran itu lebih mendekatkan diri pada maksiat lho! Mulai berdua-duaan, berdekatan, berpegangan tangan, dan (gambar icon tangan menutup mata). Hii ngeri dech. Kalau sudah begitu, setan pun akan mengembuskan angin surga dunia yang bisa melenakan sehingga merugikan diri sendiri dan orang lain. Apa saja sih yang disajikan dalam buku ini? Yuk, kita intip! Kalau Nikah Indah, Ngapain Bosan-Bosan Pacaran Seindah Nikah Pacaran? Ah Bosaaan . Nikah vs Pacaran Perwira vs Pengecut Tanggung Jawab vs Tanggung Kalap Tenang vs Tegang Madelang vs Madesu Love Nabi vs Pro Setan Murah vs Mahal The Inspiring Marriages
Generated by AI ✨
Deskripsi Buku
Buku "Bosan Pacaran? Nikah Aja!" Buku ini mengajak pembaca untuk menggali dan membandingkan dua bentuk hubungan antar manusia, yaitu pacaran dan pernikahan. Dengan pendekatan yang santai namun mendalam, penulis Erwan Raihan menguraikan konsep-konsep yang mendasari kedua bentuk hubungan tersebut, sekaligus memberikan refleksi tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Buku ini menawarkan perspektif unik dengan membandingkan pacaran sebagai suatu kegiatan yang awalnya menyenangkan, namun bisa menjadi membosankan jika dilakukan terus-menerus. Di sisi lain, pernikahan dianggap sebagai bentuk hubungan yang lebih serius, penuh makna, dan berpotensi menghasilkan kebaikan yang lebih besar bagi kedua pihak dan lingkungan sekitar. Buku ini juga menyajikan lima konsep yang dianggap sebagai penyusun kata "PACAR", yaitu Palsu, Aleman, Cuek, Amoral, dan Rasywah, yang masing-masing menjelaskan sisi negatif dari budaya pacaran yang sering kali dianggap tidak sehat dan mengganggu keseimbangan kehidupan seseorang. Sebaliknya, pernikahan dianggap sebagai bentuk hubungan yang lebih bermakna, penuh nilai, dan berpotensi menghasilkan kebaikan yang lebih besar. Dengan gaya penulisan yang santai, kritis, namun tetap penuh makna, buku ini menjadi panduan reflektif bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang makna kehidupan, hubungan, dan nilai-nilai keagamaan dalam konteks hubungan antar manusia. Buku ini juga mengajak pembaca untuk merenung dan memilih jalan yang paling tepat dan bermakna bagi hidup mereka.
Tags:
Keyword:
Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini:
