AKU tak tahu sudah berapa lama duduk di pinggir tempat tidur. Tanganku sibuk mengelus-elus sprei, seakan baru kusadari kalau benda inilah yang telah memberi kenyamanan pada tidurku. Aku masih merasakan kehadiranmu di dekatku, duduk membisu, walau kutahu berjuta kata antre untuk keluar. Kau sadar, percuma saja menyalurkan suara. Sudah kau kuras energi untuk mencoba, tapi telah kutetapkan tempatku, kupastikan tekadku.