-->
Arif Rahman menggunakan kata arkhais di dalam puisi-puisinya, tapi tanpa memanjakan pembaca dengan daftar sarikata. Tentu saja, cara ini tidak bertujuan ornamental belaka karena cara demikiran boleh jadi akan menutup visi asali jalan puitiknya: seperti melabur gapura berbata merah dengan semen dan lepa. Dengan buku ini, penyair juga terobsebsi untuk mengajak pembaca kisah-kisah Nabi dari jarak yang rada jauh dan sedikit melebar, seperti menghadirkan nama-nara dan loka-kuna.